Metode Pengualangan
Konsep Pengulangan
Program yang efisien adalah program yang memungkinkan pengguna bekerja sesedikit mungkin dan komputer bekerja sebanyak mungkin. Salah satu cara melakukan hal tersebut adalah dengan menggunakan kembali sekumpulan baris program yang terdapat pada bagian lain dari program tersebut atau baris program yg terdapat di dalam program lain.
Pengulangan merupakan sebuah konsep pemrograman yang penting karena konsep ini memungkinkan pengguna menggunakan sekumpulan baris program berulang kali dengan tiga komponen yang mengendalikannya, yaitu:
· Inisialisasi; menentukan kondisi awal dilakukannya pengulangan.
· Jumlah iterasi; menunjukkan berapa kali pengulangan akan dilakukan.
· Kondisi berhenti; menentukan kondisi yang dapat mengakhiri pengulangan.
Sintaks WHILE
Pengulangan dengan menggunakan WHILE merupakan sebuah pengulangan yang dikendalikan oleh suatu kondisi tertentu, dimana kondisi tersebut yang akan menentukan apakah perulangan itu akan terus dilaksanakan atau dihentikan. Kondisi tersebut akan dicek disetiap awal iterasi, apakah sebuah kondisi terpenuhi atau tidak. Jika kondisi terpenuhi (bernilai benar), maka iterasi akan dilanjutkan. Jika kondisi tidak terpenuhi, maka iterasi dihentikan.
Perulangan dengan WHILE dapat digunakan pada struktur perulangan yang diketahui jumlah iterasinya dan juga pada struktur perulangan yang tidak diketahui jumlah iterasinya, tetapi harus selalu terdapat kondisi berhenti. Struktur pengulangan WHILE adalah
Pencacah adalah variabel pengendali iterasi yang harus diinisialisasi, dicek dalam kondisi, dan terus berubah nilainya setiap iterasi dilakukan. Pencacah inilah yang akan membuat sebuah kondisi berhenti tercapai. Pada struktur pengulangan dengan sintaks WHILE, nilai pencacah akan diubah di akhir aksi pengulangan.
Contoh: Ibu mengupas 10 butir kentang dapat direpresentasikan dengan pengulangan WHILE sebagai berikut :
Sintaks DO…WHILE
Sintaks DO... WHILE... melakukan pengulangan serupa dengan sintaks WHILE. Penggunaan sintaks ini juga tidak harus menyebutkan jumlah pengulangan yang harus dilakukan, karena dapat digunakan untuk perulangan dengan jumlah iterasinya yang belum diketahui, tetapi harus mempunyai kondisi berhenti.
Bedanya, jika pada sintaks WHILE kondisi dievaluasi/ diuji sebelum aksi pengulangan dilakukan, sedangkan pada sintaks DO...WHILE pengujian kondisi dilakukan setelah aksi pengulangan dilakukan. Struktur pengulangan DO...WHILE yaitu:
Dengan sintaks ini, pengulangan pasti dilakukan minimal satu kali, yakni pada iterasi pertama sebelum pengecekan kondisi. WHILE dengan DO WHILE seringkali memberikan hasil yang sama, tetapi ada kalanya hasilnya akan berbeda, sehingga harus berhati-hati dalam penggunaan kondisi antara WHILE dengan DO WHILE.
Contoh Algoritma ibu mengupas kentang
Sintaks FOR
Sintaks pengulangan FOR merupakan sintaks yang relatif paling mudah digunakan. Sintaks ini serupa dengan sintaks WHILE... DO... dalam hal pengecekan kondisi dilakukan di awal. Dalam menggunakan struktur pengulangan dengan sintaks FOR, pemrogram harus mendefinisikan nilai awal dan nilai akhir pencacah yang menunjukkan jumlah iterasi. Setiap kali iterasi berlangsung, nilai pencacah akan diubah. Jika pencacah sudah mencapai nilai akhir yang ditentukan, maka pengulangan akan berhenti.
Bila contoh ‘Ibu mengupas kentang’ ingin diubah ke dalam struktur pengulangan dengan sintaks FOR, pemrogram harus menentukan nilai awal dan akhir pencacah, yaitu variabel kentang. Karena ibu akan mengupas kentang pertama hingga kentang ke sepuluh, maka:
· Nilai awal pencacah: kentang = 1
· Nilai akhir pencacah: kentang = 10
· Selama kondisi kentang>=1 dan kentang<=10 terpenuhi, aksi pengulangan akan dilakukan.
Struktur umum pengulangan dengan sintaks FOR adalah:
FOR(inisialisasi;KondisiPengulangan;PerubahNilaiPencacah)
{pernyataan/perintah pengulangan}
ENDFOR
Dimana :
· Inisialisasi : untuk memberikan nilai awal untuk variabel pencacah.
· Kondisi Pengulangan : kondisi pengulangan akan berhenti atau tidak.
· Perubah Nilai Pencacah : pengubahan nilai variabel pencacah untuk mencapai kondisi berhenti, dapat berupa kenaikan ataupun penurunan.
Pengubah variabel pencacah tidak harus selalu naik atau turun satu, tetapi dapat dilakukan pengubahan variabel pencacah lebih dari satu.
· Pernyataan perintah : aksi yang akan diulang
Maka, pada contoh-contoh sebelumnya dapat diubah dalam struktur FOR
menjadi :
Tidak ada komentar